BRIN Ingatkan Bahaya Bangun Infrastruktur hadapan Jalur Sesar Aktif

Peneliti Bidang Geologi Gempa beserta Kebencanaan di Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Kebumian Badan Riset beserta Inovasi Nasional (BRIN) Danny Hilman Natawidjaja merekomendasikan untuk menghindari melakukan pembangunan infrastruktur berkuasa di jalur sesar bergerak terus.
Menurut Danny, hal terkandung bagi meminimalkan risiko bencana gempa suka membantu dari segi korban jiwa maupun kerusakan material.
"Kalau jalur sesar aktif sedapat mungkin dihindari karena selain goncangan, efek pergerakannya juga sangat merusak bagai adapun terjadi di gempa Palu demi 2018 ini," kata Danny.
Dijelaskan Danny, yang mesti dimitigasi daripada gempa sama dengan bahaya goncangan gempa, bahaya pergerakan sesar, serta bahaya ikutan gempa ibarat likuifaksi, gerakan tanah dengan tsunami.
Untuk mitigasi goncangan gempa, konstruksi bangunan perlu mematuhi SNI 1726-2019 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung lagi Nongedung, lagi peta bahaya gempa Indonesia.
Danny menuturkan rumah dan infrastruktur kudu dibangun bertara dengan kode bangunan tahan gempanya.
Menurut Danny, untuk menerapkan mitigasi bahaya pergerakan sesar perlu peta sesar yang cukup detail sama dengan 1:10.000 atau lebih terluang atas data parameter seismiknya.
"Kita perlu kenal jalur sesar getolnya di wilayah masing-masing, perlu dipetakan sebaik-baiknya, kemudian sedapat mungkin hindari," tutur Danny mengutip Antara.
Setelah itu, perlu dibangun zona sempadan sesar antara mana seharusnya tidak ada pembangunan infrastruktur antara sana terbersetuju rumah pedih dan sekolah.
"Biasanya kalau kita sudah petakan bersama akurat kemudian kita bikin buffer melalui sesar aktif sebagaimana yang dilakukan hadapan California," ujarnya.
Lebar zona sempadan sesar di California di Amerika Serikat seagam 60-200 meter daripada zona sesar, sungguhpun di New Zealand minimal 20 meter daripada zona sesar terluar.
Danny menegaskan penelitian gempa dan gunung api dekat Indonesia masih sekuku maka perlu ada satu riset yang masif, sistematis, terintegrasi, dan komprehensif dekat dalam program skala nasional.