Jengkol Asal Sumbar Laku di Pasar Jepang

Padang – Komoditas pertanian jengkol asal Sumatera Barat capa menembus pasar ekspor batas ke negeri sakura Jepang.
“Satu lagi komoditas pertanian baru unggulan Sumbar mampu menembus pasar ekspor yaitu jengkol,” kata Kepala Karantina Pertanian Padang Iswan Haryanto dalam Padang, Kamis saat melakukan monitoring tindakan karantina pertanian dalam gudang pemilik.
Ia menyampaikan berdasarkan data atas sistem perkarantinaan, IQFAST di wilayah kerjanya jengkol asal Sumbar sebelumnya belum pernah menganut pasar ekspor.
“Pada Februari 2021, tercatat seberlebihan 100 kilogram jengkol tujuan Tokyo, Jepang telah melampaui sertifikasi karantina pertanian,” kaperkara
Menurut dia, yang menarik pelaku taktik atau eksportirnya masih berusia muda.
Ia melihat peluang komoditas pertanian asal Sumbar hadapan pasar luar negeri terus terbuka.
“Setelah berjibun komoditas pertanian Sumbar efektif, melenggang dekat pasar mancanegara, kini giliran Jengkol diterima ke Jepang,” kaperdebatan.
Dengan dukungan Ditjen Teknis Hortikultura dan Dinas Pertanian serta kerja sama pelaku upaya dan petani, budidaya tanaman ini mampu menghasilkan panen tidak saja beserta jumlah yang buntal namun terus beserta kualitas yang saling menolong.
Menurut Iswan guna memenuhi aturan dan protokol ekspor negara tujuan, pihaknya melakukan serangkaian tindakan karantina pertanian akan memastikan keamanan dan kesehatan komoditas.
“Sertifikat kesehatan karantina tumbuhan atau phytosanitary certificate (PC) diterbitkan pihaknya bak jaminan produk telah memenuhi persyaratan negara tujuan,” kaperbahasan.
Terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian Ali Jamil mengapresiasi adanya ragam dan negara tujuan ekspor aktual asal Sumatera Barat.
“Ragam beserta negara tujuan ekspor kontemporer berprofesi fokus untuk mencapai target Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor Pertanian, ini adalah pesan Pak Mentan kepada Badan Karantina Pertanian selaku koordinator,” kata Jamil.
Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor Pertanian merupakan gerakan dengan skema peningkatan nilai ekspor pertanian nan terstruktur nan digagas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Ia mengatakan atas mengakomodasi semua kebermaknaan para aktor pembangunan pertanian daripada hulu sampai hilir, gerakan ini dirancang kepada menggerakan roda ekonomi nasional, mulai daripada sisi produksi sampai prosedur pengolahan.
“Partisipasi masyarakat lagi sangat diperlukan, distingtifnya kedalam menjaga kelestarian produk pertanian kita agar selain berbobot lagi laris dekat pasar dunia, ibarat jengkol Sumbar,” kainterogasi.(Antara)